Minggu, 11 September 2011

Koridor...Koridor

04 Maret 2010 jam 22:58
Koridor...koridor...

Duduk bersandar ditepinya...
Membuka file lagu-lagu bernada keras dengan lengkingan yg cukup tinggi, atau nada lembut bagai marshmallow,,,sweet.

Koridor...koridor...

Duduk bersandar ditepinya...
Membuka buku karena ada ulangan dadakan. Bukan sambal dadakan yg menggoda perut,,tapi ini ulangan, sekaligus pencuci perut. Ya,,seperti itulah kira-kira.

Koridor...koridor...

Hari ini ku injak lagi lantainya,,bukan untuk mengulang ulangan yg belum terselesaikan, tapi sekedar mengenang berlalunya pangkat abu-abu ku.

Koridor...koridor...

Masih terasa pangkat abu ini dipundak..saat ku pijakkan langkah pertamaku. Langkah selanjutnya terasa kental dengan nuansa hangatnya kota, walau langit tak secerah dulu.

koridor...koridor...

aku tersadar,,,
ada yg hilang dari sini. beberapa tawa tak lagi singgah di koridor ini. dimana ia bersembunyi?? adakah dibalik bangku itu?? menemani sang kucing yg tengah terlelap damai di dunia sana.

koridor...koridor...

hawa kota berubah bukan karena akan terjadi badai matahari (ku kira)... tapi lenyapnya senda gurau kita. bukan hilang (ku kira), tapi tersembunyi. ya,,begitulah kira-kira.


koridor...koridor...





- SALAM -

.....Dan Aku Jawab,,

13 Maret 2010 jam 7:00
ada beberapa tuan yang ingin membeli rumah ini. setiap jam ada saja tuan yang datang.

pukul 10.00,
tiba seorang tuan berbadan tegap,, menghampiri sang nona yang tengah duduk dimuka rumah. tuan bertanya, "permisi, apa yang harus saya berikan agar rumah ini menjadi milik saya, nona??"

...dan aku jawab,,
(dengan wajah datar)
"maaf tuan,, rumah ini belum bisa saya jual. karena kuncinya terbawa oleh pemilik lamanya."

pukul 11.45,
datang tuan berikutnya,, dan lagi, ia berkata, " nona, saya kemari hendak membeli rumah ini. berapapun harga yang nona pinta. apa nona bersedia jika saya menjadi pemiliknya??"

...dan aku menjawab,,
(masih dengan wajah datar)
"maaf tuan,, rumah ini belum bisa saya jual. karena kuncinya terbawa oleh pemilik lamanya."

pukul 13.00,
melintas seorang tuan dengan tampang yang tidak ramah, menghampiri nona yang masih saja duduk di beranda tanpa sedikit pun menunjukkan air mukanya. dan tuan berkata, "hey nona,, tak baik kau seperti itu. menatap kosong ke tepi jalan. lebih baik kau berikan saja rumah itu kepadaku, dan kau tak usah lagi membiarkan mata sayu mu itu tak berguna. hey nona!!! apa kau dengar?? apa kau setuju tawaran ku??"

tak ada jawaban dari mulut kecil si nona...

"yaa,,bukan memberikan dengan cuma-cuma. ku pun tak sepicik itu nona. akan ku bayar dengan semua harta di muka bumi ini. bagimana???"

...dan (kail ini) aku jawab,,
(masih dengan wajah sangat,,sangat datar)
maaf tuan,,rumah ini belum bisa saya jual. karena kuncinya terbawa oleh pemilik lamanya."

keesokan harinya,,
tuan bertampang busuk itu kembali datang. bukan untuk menyapa, tapi hanya untuk mengejek..
(dengan sedikit menaikan setengah ujung bibirnya)
"hey nona,,sudah ku bilang tak baik kau seperti itu. mata indah mu akan busuk.. dan mana tuan rumah lama mu?? tak datang, bukan? hahaa...sudahlah,,jangan mengeraskan otak mu dengan hal konyol macam itu.aku yakin kau bukan babu,,aku yakin kau pun pemilik sah rumah ini. tapi mana tuan mu? tak datang, bukan?? hey nona!!!"

...dan aku jawab,,
(dengan sedikit meninggikan nada dan secuil ketegasan)
"maaf tuan,, rumah ini TAK AKAN PERNAH SAYA JUAL kepada anda. bukan karena kunci yang terbawa, tapi saya masih ingin disini, duduk di beranda ini, disini, dirumah ini. anda paham,, TUAN YANG TERHORMAT???????"

dan si tuan terus mengulang kata yang itu-itu saja...

...dan aku jawab,,
(kali ini dengan berdiri tegap layaknya pasukan siap perang)
"tuan muka masam yang saaaaaaaaangat sangat terhormat nan agung,,rumah ini tidak akan saya jual kepada siapapun sampai tuan lama itu datang dan menyerhakan kuncinya!!!"

tak habis mereka beradu kata yang mereka punya.
tuan itu berkata (dengan senyum sinisnya)
"sampai kapan nona?? hah? sampai kapan?? sampai matamu membusuk dan kulitmu memucat?? betapa bodohnya kau, nona!!"
lalu tuan terbahak tak terkendali, dan berlau...

(dengan dingin)
...aku menjawab pertanyaan sumbang tuan itu,,
(dengan sedikit berbisik dan tertunduk)
"jika memang kau nyata, tuan, aku akan meninggalkan rumah ini. membiarkan mereka sendiri yang membuka pintunya secara paksa dengan cara mereka sendiri."

................dan (nanti) aku jawab,,
(kepaa tuan lama)
" MAAF TUAN,, APA ANDA MASIH MENGENAL SAYA??"

Kota(k) Tua

03 April 2010 jam 5:59
bunda,,, benarkah malam ini semua orang bisa tetawa??? tapi kenapa matamu tak secerah biasa?? owh,,aku tahu,,pasti karena kacamata yg selalu kau kenakan. ayah,,,benarkah malam ini semua orang bisa menari-nari??? tapi kenapa kau hanya tetunduk dibalik kursi itu??? owh,,aku tahu..pasti karena kau bekerja terlalu keras. abang,,,benarkah malam ini semua orang bisa lupa akan masalah mereka??? tapi kenapa kau memukul tembok itu dengan kepalan tanganmu??? owh,,aku tahu,,pasti kau sedang berlatih bela diri untuk ikuti kejuaraan. kawan,,,benarkah malam ini kita bisa bersama dalam kehangata persahabatan??? tapi kenapa kau memalingkan muka saat aku tersenyum padamu??? owh,,aku tahu,,pasti karena kau akan memberi kejutan padaku. tuhan,,,benarkah malam ini aku bisa tersenyum??? tapi kenapa ada air mata dipipiku??? owh,,aku tahu,,pasti kau akan memberi keajaiban untuk hidupku. hey,,,benarkah semua ini??? tapi kenapa tak bisa ku rasakan??? owh,,aku tahu,,pasti ini hanya halusinasi.

My Own World

15 Oktober 2010 jam 19:34
Awalnya saya pikir hanya Tarzan saja yg bisa berbincang hangat dengan alam, yg berbaur dengan rimba raya.
Ternyata saya pun merasakan apa itu bumi, apa itu langit, dan semua diantaranya.

Berbaur..
Hangat bersama mentahari,
dingin bersama milyaran tetes air,
melayang bersama kawanan angin,
terinjak bersama tanah,
menaungi alam bersama langit,
jatuh bersama daun kering,
bernyanyi bersama burung,
berontak bersama bencana.

Mungkin anda beranggapan bahwa saya hidup di dunia yg saya buat sendiri. Tapi perlu anda ketahui, membuat dunia sendiri itu bukan cara untuk menjadi gila.
Apa pernah anda merasa tidak diakui didunia yg saat ini anda ada didalamnya?? Padahal seumur hidup anda habiskan untuk mengabdi padanya.
Bandingkan,,
Bagaimana dengan dunia yg anda buat sendiri??

Lihat,,
daun yg tengah digoda angin dimalam hari.
atau, tetes demi tetes embun yg turun dan terlelap diatasnya saat sang jantan berkokok.
Cukup merasakan apa yg dirasakan alam raya, dan mereka akan menjadi diri anda sendiri.

Jika pagi ini cukup berawan,,
Lalu tengok kedalam hati anda.
Apa yg terjadi??

Manusia?? Oh Ya??

.....melirik genit? Bukan. Aku hanya menyapu semua objek yg tersorot biji mata ini.
Jelas tercetak dlm otak, segerombol anak bawang berlenggak-lenggok ditrotoar sembari terbahak menertawakan apa yg bisa ditertawakan. Megal-megol bak pragawati turun ke kali dan bernyanyi "kwek..kwek..kwek..." dg anggunnya.
Diseberangnya seorang pemuda berdasi yg sibuk dg gadgetnya, pencet sana, pencet sini, krang-kring-krang-kring dr si A, si B, si anu, si ini, si itu. Padahal didepannya sepiring kentang goreng tengah diserbu 'drosophyla melanogaster' (maaf kalau saya salah meng-eja).
Belum lagi, puluhan bahkan ratusan orang mondar-mandir bolak-balik silih berganti menginjak lantainya seperti sedang praktek baris berbaris.
Akh, mata ku lelah melihat para manusia robot itu.

"terlalu SIBUK hingga tak punya waktu untuk mendapat dan memiliki SEORANGpun kawan. Kasihan..."
kita bicara "DONGENG NYATA", bukan kenyataan dalam dongeng.


-eSAGe-

Akh Kamu Bisa Ajahhh...!!

00:03 Wed 11-05-2011

waktu itu, saat pertama aku kenal kamu...
"woy..! Yg bener adja, masa' harus gw yg kerjain semua tugas loe?!"
waktu itu aku bener-bener sewot.. Gak tahan ngadepin ketua kelompok yg tengil kayak kamu. Tiap detik pasti perang.

Terus,,lama-lama kita akrab nih ceritanya...
"loe udah makan belon? Kantin yuk..."
kamu sering ngajak makan bareng, walaupun cuma semangkok baso di warungnya kang Udin.

Lama,,lama,,lama... Kita mulai deket, lebih dari deket malah.
"kamu tuh ya,,udah tau lagi musim ujan, kenapa gak bawa jaket? Kalo sakit gimana? Nih pake jaket aku...jangan dilepas sebelum kamu nyampe rumah!!"
kamu agak ketus sih, tapi perhatian... Loe-gue berubah jadi aku-kamu.

Lama, lama, lama, lama, lama kemudian.......
"hmmm,,ko' gw kangen ya ma loe, kebo?"
dalam hatiku..
Tring,,sebait 'calon' lirik lagu numpang lewat didalem jidat.
Brangkaaat.....
Disini awal mulanya si cewek gila berubah jadi sok romantis.
Jadilah 6 bait lagu khas anak cewek yang baru kenal apa itu 'lope' (kata kang udin sih gitu)

6 bulan kemudian...
"pussy, ini hari terakhir aku ketemu kamu. Kebo minta maaf...bla bla bla"
(sensor yaa...)
dengan berurai air mata kayak tangisan di film2 india, aku di'ilhami' 5 bait syair nan indah. Dan merdu (kalau dinyanyiin sama Vina Panduwinata atau Ruth Sahanaya).

2 bulan setelah itu..
"kebo, loe lupa ya ma gw? Loe gak pernah kasih kabar.."
dan lagi2,,tercipta 4 lirik lagu.. Kali ini mungkin lebih cocok kalo dinyanyiin sama Naif.


1 tahun kemudian..
"kebo??"
"pussy??"
kita gak sengaja dipertemukan disebuah acara bakti sosial diluar kota.
Setibanya dipenginapan, dengan ditemani gitar (boleh minjem dari kakak angkatan) aku berpikir utk mengabadikan moment ini k'dalam sebuah lagu. 5 bait lagu tentang kebo...

Sampai detik ini, semua lagu yg terkumpul sudah cukup buat 1 album, atau mungkin lebih. Tapi sayangnya gak ada yg tau.. (berharap ada orang yg mau memproduseri..haha)

Lagi seneng karena kamu...lagu
disakitin kamu...lagu
dikhianatin km...lagu
akh kamu bisa adja!!