selamat pagi (siang, sore, atau malam), Dalang…
Lagi-lagi hanya suratku yang
menyapa mu. Bersama rindu yang tertinggal sepeninggal mu, tentu saja. Bagaimana
kabarmu hari ini, Dalang?? Senang rasanya andai aku tahu kabarmu setiap saat
tanpa harus menunggu berhari-hari sampai surat darimu tiba di depan mataku. Hahhh…bukannya
aku mengeluh atas semua keadaan ini, tapi… ya kau pun tahu bagaimana rasanya.
Sendiri, sepi, kosong, hampa, dan lain-lain, dan lain-lain, dan lain-lain.
Kepergianmu bersama 2 temanmu tempo hari menyisakan rindu yang harus ku pikul
sampai mataku dan matamu bersatu kembali suatu hari nanti.