Ini sore, Dik
Langit menggila diantara langkah ku
menuju Dinda
Seluruh kota menjingga
Katanya ini lembayung yang langka
Ah tak peduli!
Penting, aku datang menuju Dinda
Ini sore, Dik.
Sengaja kudatang bersama kameja lengan
panjang,
yang ku gulung lengannya hingga siku
yang ku biarkan kerah lehernya rebah di
dada
Lelah, katanya…
Ku masuki sebuah ruangan
Beberapa kertas tergeletak entah bekas
perbuatan siapa
Ditinggal berserak begitu saja
Memang yang lemah yang pasti dianggap
sampah
Ku tarik selembar kertas dari
gerombolannya, Dik
Ku paksa ia lepas dari kelompoknya
Ku pinta ia melayani hasratku
Ku muntahkan semua diatas ia
Pecah! Semua tumpah ruah!
Habis ia ku gauli!
Tapi aku masih saja gila
Ku tarik lagi dan lagi…yang lain yang ku
ingin
Hingga benar-benar aku lega
Mengungkap rindu yang kian mencekik di
beranda senja
Sedang kau di sana entah sudi atau benci
menerimanya
Penting, aku datang menuju Dinda
Subang,
31 Januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar