Sabtu, 24 Agustus 2013

*Karena Rinduku Terlalu Klasik Untuk Dijadikan Sebuah Judul*



Ahhh…kata-kata apalagi yang harus ku ucapkan
Untuk menuangkan kegelisahan
Yang semakin menenggelamkan ku


Hujan, dan kemarau
Telah menjadi saksi kerinduanku
Juga pagi, pun malam
Fajar, hingga senja
Gelap, hingga kembali terang
Senyap, sampai gemuruh ramai
Semua tahu aku t’lah kehilangan

Sebanyak aku berucap
Hingga lenyap semua kalimat
Atau kantong kata-kataku
Yang tak cukup banyak menangkap kata di luar sana?
O…Jagat, aku bisu!

Kata-kata apalagi yang harus ku ucapkan
Untuk menyatakan kegundahan
Yang kian bergemuruh, dan pecah

Aku hanya rindu
Berat sekali ku rasa di setiap hela nafas
Sesak!

Aku hanya rindu
Aku hanya bisa kembali
Melihat album-album dari masa itu
Dan lemas!
Aku hanya rindu
Pada pori-pori yang bersentuhan
Diantara hujan dan kehangatan
Teh hangat dan tembang kenangan
Cinta!

Aku hanya rindu
Padamu!



Subang, 19 Februari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar