Jumat, 13 April 2012

AKU DAN NOVEL


Masih banyak cerita bersambung yang belum terselesaikan. Masih banyak kisah terlontar yang belum sempat ku tuliskan, karena masih tercecer diotak, belum sempat mengalir di lenganku, lewati vena,  dan menetes dikertasku.
Apa jadinya jika aku ada dalam novelku sendiri?? Aku bercerita, bercerita tentang kebusukan dan gemerlapnya AKU…

*******
Si Autis yang tak pernah berhenti berceloteh di tengah gelap, membelah kesunyian, menggugah jiwa yang terlelap. Memaksa seorang untuk mendengarkan mulutnya bercerita ini itu.

Itu yang mereka katakan untuk mengkritik novelis amatir yang baru belajar merangkak, belajar berjalan, tertatih, tergopoh-gopoh, masih ragu untuk melangkah.

Siapa gerangan novelis bisu itu?
Kau pikir itu aku??
Tapi ku pikir otak mu benar, itu AKU , karena yang bicara hanya kertasku. Bukan aku. Aku yang bisu.

Seorang Autis yang tak bisa bebas berkata. Tak berani menatap mata seorang kritikus yang bicarakan kebisuanku ini sebagai celotehan emas milikku.


Bdg, 25 Februari 2010
-esage-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar