Masih
banyak cerita bersambung yang belum terselesaikan. Masih banyak kisah terlontar
yang belum sempat ku tuliskan, karena masih tercecer diotak, belum sempat
mengalir di lenganku, lewati vena, dan
menetes dikertasku.
Apa
jadinya jika aku ada dalam novelku sendiri?? Aku bercerita, bercerita tentang
kebusukan dan gemerlapnya AKU…
*******
Si
Autis yang tak pernah berhenti berceloteh di tengah gelap, membelah kesunyian,
menggugah jiwa yang terlelap. Memaksa seorang untuk mendengarkan mulutnya
bercerita ini itu.
Itu
yang mereka katakan untuk mengkritik novelis amatir yang baru belajar
merangkak, belajar berjalan, tertatih, tergopoh-gopoh, masih ragu untuk
melangkah.
Siapa
gerangan novelis bisu itu?
Kau
pikir itu aku??
Tapi
ku pikir otak mu benar, itu AKU , karena yang bicara hanya kertasku. Bukan aku.
Aku yang bisu.
Seorang
Autis yang tak bisa bebas berkata. Tak berani menatap mata seorang kritikus
yang bicarakan kebisuanku ini sebagai celotehan emas milikku.
Bdg,
25 Februari 2010
-esage-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar