Embun
ini,
Lagi-lagi
membangunkan ku
dari
ketidaksadaranku dalam pelukan malam.
Embun
yang sama.
Ya,
malam yang menyisakan si batuan cahaya bundar
yang
mulai dibelai gelapnya jagat.
Menggigil.
Sedikit
demi sedikit hawa kutub mulai menyelinap masuk
diantara
pori-pori selimut tebal ku.
Sedikit,
sedikit, sedikit…
Kaki
ku mulai dingin, Tuan.
Merayap,
mengendap, sampailah dadaku dipeluk jutaan balok es.
Menggigil.
Aku
juga ingin dipeluk bulu-bulu hangat, bulu-bulu tebal, yang besar…
Aku
serakah??
Tapi
biarlah ku dipeluk keduanya.
Owh
tidak!!
Disini
terlalu gelap untuk ku mendapat panas,
atau
sangat gelap untuk hangat.
Aku
ingin dibelai surya,
yang
manja menyusuri setiap titik tubuhku.
Yang
semakin panas membakar hasratku.
Dan
embun, semakin meresap dalam celah bajuku.
Tidak
Tuan, aku…
Menggigil
Sbg,
9 Mei 2012
-esage-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar