Hari ini, menjadi hari yang
ditunggu-tunggu sejak 5 tahun lalu. hari dimana aku mengenakan gaun yang
dirancang spesial oleh ibuku sendiri. Ibu memang seorang penjahit terbaik yang
pernah ku kenal.
Selama 30 tahun, hanya
beberapa kali saja ayah dan ibu membelikan baju. Selebihnya? Dari tangan ibu lah aku mendapat semua jalinan
benang penutup aurat ini.
“Gaun
Istimewa Dihari Istimewa, Dari Kasih Teristimewa”
Kurang lebih sebulan lamanya gaun
ini dibuat. Penuh ketelitian, penuh detail, penuh kesungguhan…penuh harapan. Dengan
semangat, ibu menggunting sehelai kain satin dan kain-kain lainnya, membaginya
menjadi beberapa bagian. Setiap senti dan millimeter dihitungnya sesuai bentuk
tubuhku. Satu persatu potongan mulai digabungnya,hingga membentuk sebuah gaun. Payet-payet
mulai tersusun satu demi satu, berkilauan dibawah lampu tengah malam. Ternyata ibu
pun menaburkan batuan Kristal diantaranya.
Yang ku tahu, itu pakaian
termahal yang pernah ibu buat selama hidupnya. Ya, karena ibu hanya seorang penjahit
biasa. Bukan desainer ternama, bukan.
Kini yang tampak bukan hanya
sehelai kain satin berwarna putih, tapi gaun pernikahan bertabur Kristal.
Hhhmm….. Bu, hari ini aku
menikah, seperti keinginanmu; dengan pria terbaik, juga gaun terbaik buatan mu.
Sebelum aku sah sebagai seorang istri, aku ingin meminta maaf pada mu. Maaf selama
ini aku terlalu mementingkan karier dan cita-citaku sebagai desainer dunia,
hingga aku tak sempat menghiraukan sebuah impian seorang penjahit terbaik yang senantiasa
membantu semua perwujudan cita-cita itu. Impian seorang ibu untuk melihat anak
gadisnya menikah diusia 25 tahun.
5 tahun harapan itu berlalu
begitu saja...
Hari ini, harusnya ibu ada
disampingku. Seperti desainer dan modelnya yang bangga mempersembahkan karyanya
didepan publik. Tapi, kejadian itu semakin membuat penyesalanku menggunung.
1 minggu setelah ibu
menyelesaikan gaun ini, ibu pergi, selamanya... Tepat 1 hari setelah ulang
tahunku yang ke 25.
5 tahun setelah itu, hingga
detik ini, tak ada 1 pun rancangan yang ku buat. Aku menyesal. Niat ku untuk
mewujudkan mimpimu yang terdahulu, ternyata melenyapkan impian mu yang teramat
besar.
Menjadi desainer kelas dunia,
itu impianmu yang tak terwujud. Tak ku sangka kau lebih menginginkan melihatku
menggenakan gaun rancanganmu dihari pernikahanku.
Hanya gaun ini yang akan
kupakai. Tak ada yang lain, bu…
Bandung, 17 July 2012
-esage-
*nangis*
BalasHapusjangan nangis :')
BalasHapus