Rabu, 18 Juli 2012

Designer


Hari ini, menjadi hari yang ditunggu-tunggu sejak 5 tahun lalu. hari dimana aku mengenakan gaun yang dirancang spesial oleh ibuku sendiri. Ibu memang seorang penjahit terbaik yang pernah ku kenal.
Selama 30 tahun, hanya beberapa kali saja ayah dan ibu membelikan baju. Selebihnya?  Dari tangan ibu lah aku mendapat semua jalinan benang penutup aurat ini.

“Gaun Istimewa Dihari Istimewa, Dari Kasih Teristimewa”

Kurang lebih sebulan lamanya gaun ini dibuat. Penuh ketelitian, penuh detail, penuh kesungguhan…penuh harapan. Dengan semangat, ibu menggunting sehelai kain satin dan kain-kain lainnya, membaginya menjadi beberapa bagian. Setiap senti dan millimeter dihitungnya sesuai bentuk tubuhku. Satu persatu potongan mulai digabungnya,hingga membentuk sebuah gaun. Payet-payet mulai tersusun satu demi satu, berkilauan dibawah lampu tengah malam. Ternyata ibu pun menaburkan batuan Kristal diantaranya.

Yang ku tahu, itu pakaian termahal yang pernah ibu buat selama hidupnya. Ya, karena ibu hanya seorang penjahit biasa. Bukan desainer ternama, bukan.

Kini yang tampak bukan hanya sehelai kain satin berwarna putih, tapi gaun pernikahan bertabur Kristal.

Hhhmm….. Bu, hari ini aku menikah, seperti keinginanmu; dengan pria terbaik, juga gaun terbaik buatan mu. Sebelum aku sah sebagai seorang istri, aku ingin meminta maaf pada mu. Maaf selama ini aku terlalu mementingkan karier dan cita-citaku sebagai desainer dunia, hingga aku tak sempat menghiraukan sebuah impian seorang penjahit terbaik yang senantiasa membantu semua perwujudan cita-cita itu. Impian seorang ibu untuk melihat anak gadisnya menikah diusia 25 tahun.

5 tahun harapan itu berlalu begitu saja...

Hari ini, harusnya ibu ada disampingku. Seperti desainer dan modelnya yang bangga mempersembahkan karyanya didepan publik. Tapi, kejadian itu semakin membuat penyesalanku menggunung.
1 minggu setelah ibu menyelesaikan gaun ini, ibu pergi, selamanya... Tepat 1 hari setelah ulang tahunku yang ke 25.

5 tahun setelah itu, hingga detik ini, tak ada 1 pun rancangan yang ku buat. Aku menyesal. Niat ku untuk mewujudkan mimpimu yang terdahulu, ternyata melenyapkan impian mu yang teramat besar.

Menjadi desainer kelas dunia, itu impianmu yang tak terwujud. Tak ku sangka kau lebih menginginkan melihatku menggenakan gaun rancanganmu dihari pernikahanku.

Hanya gaun ini yang akan kupakai. Tak ada yang lain, bu…


Bandung, 17 July 2012
-esage-

2 komentar: