Kamis, 06 September 2012

Lucu

Lucu,
Sore itu hujan memanja; bergelayutan di antara awan, dan jatuh.
Menyapa hutan; membelai helai demi helai daun, dan pecah di tanah.
Saling bercerita lah si induk dan si anak; apa ini, apa itu, kenapa begini, kenapa begitu, adalah ini, adalah itu, karena ini, karena itu.
Dalam rumah yang lembab, dan bau akar terbakar yang segera tersiram hujan. hhhhhmm...khas!!
Tanah basah di bawah sana pun mengirim bebauan klasik yang segar. Memantulkan aromanya ke seluruh bumi.

"kemana ayah?" tanya si anak



 "ayah sedang mencari makanan, nak"
jawab si ibu sembari membelai sayap si kecil

"tapi di luar hujan sangat lebat, bu. apa ayah tidak takut?" tanyanya khawatir

"tenang, sayang, ayah seorang yang pemberani." si ibu mencoba menenangkan

"tapi ayah tak membawa sayapnya, bu" sambil menunjuk sepasang sayap yang tinggal di dinding rumah

"APA?" betapa kagetnya si ibu. Ia teringat perkataan suaminya tadi malam

"aku tahu kau lelah mengepak sayap, aku tahu kau bosan melayang, aku tahu kau ingin berjalan. tapi kau adalah kau dan sayapmu, bukan kakimu." bisiknya dalam hati sambil menghampiri sayap yag ditinggal pemiliknya.

terselip sebuah kertas diantara bulu-bulu kuatnya

"benar, aku bosan berkeliling dunia dengan sayapku. aku bosan menjadikan kaki sebagai tangan, dan tangan menjadi kaki. aku ingin menjadi manusia."

"BU, IBU... AYAH DIMAKAN BADAI BU!!!"





*tak semua lucu membuat kita tertawa

-esage-
6 Sept 2012

2 komentar: