Jumat, 04 Januari 2013

Prosa Pergantian Tahun: Padang Ilalang, Soe Hok Gie, Soe .......

Telat memang jika ku tulis ini sekarang. Bahkan untuk menulispun aku butuh sebuah keberanian. Keberanian yang cukup besar untuk membiarkan semua orang tahu isi hatiku, bahkan sebelum kau mengetahuinya. Seperti biasa, biarkan aku bersembunyi dibalik tulisanku. Pengecut? Menurutmu begitu?


Malam ini, akhir dari hari. Hampir tengah malam dan tahun pun nyaris berganti. Sengaja aku pergi, untuk menghindari sebuah kata yang tak pantas ku ucapkan padamu. Aku pergi, mencoba membuang segala amarah dengan melenyapkan seluruh energi negatif yang bersarang di dada ini, yang membuatnya sesak. Lebih sesak diantara tebalnya jaket dan ransel besar dipunggung. Bersama mereka yang tak tahu isi hatiku, kami berjalan beriringan. Berusaha melewati satu demi satu batuan, ditengah rintik hujan yang enggan kering, tak ada sinar bulan yang menyinari perjalanan. ya, aku berdoa saja, semoga masih dapat menemuimu kembali setelah pengasingan ini.

Padang ilalang, kaki ku berada di atas ribuan cahaya lampu yang samar terbias kabut yang mulai menebal. sesekali kembang api menyembul dan pecah diantara celah kabutnya. Tenda terpasang, perapian dinyalakan, menanti pergantian tahun ini. Seorang kawan memutar sebuah lagu, tentang seorang pejuang (begitu menurutku) yang mati dalam pengasingan, di ketinggian, Gie.

Sejenak lamunan ku melayang... Padang ilalang, hingar bingar kota dibawah sana, Gie....

Mataku terpejam dengan sendirinya. sendiri aku berdiri di sini, di tepi tebing, desah angin yang menyapu ladang ilalang, bulir embun, bunyi letupan kembang api, dan sebuah pohon besar di sampingku. Aku teringat seorang lelaki yang harusnya ada di sampingku, turut menikmati alam malam ini, bersamaku.

Kau tahu? Berjalan kemanapun, berlari kemanapun, aku harus tetap menjaga semua ini, bahkan ditengah rimba seperti ini. Saat ada yang membongkar paksa dan mencoba menghilangkan ingatanku tentangmu, aku tetap pada pendirianku. Kamu!

Dan ku biarkan semua tahu, bukan lagu cinta yang mampu menyadarkan ku akan mu, tapi sebuah sentuhan hebat sang alam yang sanggup menyerap semua amarah dan keegoisanku.

...akan aku telusuri jalan yang setapak ini semoga kutemukan jawaban









Bukit Ilalang, 31 Des 2012 - 3Jan 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar