Minggu, 17 Juni 2012

KISAH:


Perempuan Setengah Jalan(G)


Tersenyum binal,
Menjamu malam pinggiran kota
Berburu nafas meninggalkan tongkat kasta
Melangkah satu garis di sepanjang trotoar serupa neraka

Rambutnya berkibar bagai prosa tengah malam
Mukanya setengah hambar, sedikit pucat
Aroma tubuh berbaur debu,
Pekat


Bersolek ditepian senja
Demi jantung yang harus tetap bekerja keras,
Juga perut yang menanti makan, perut si wanita renta
Walau aku harus menelan jakun dalam-dalam, mencukur jambang


Dia, terbaring disudut riuh kemacetan dalam istana kardus kami
Dia, tersenyum bibirnya menyambut sebungkus nasi dijinjing
Dia, menangis hatinya melihat gincu mengganti kumis
Dia, wanita yang merindukan putranya kembali
Dia, hanya demi dia saja, demi wanita terkasih


Emak
Di rumah





Sbg, 6 Juni 2012
-esage-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar