Perempuan Setengah Jalan(G)
Tersenyum binal,
Menjamu malam
pinggiran kota
Berburu nafas
meninggalkan tongkat kasta
Melangkah satu
garis di sepanjang trotoar serupa neraka
Rambutnya
berkibar bagai prosa tengah malam
Mukanya setengah
hambar, sedikit pucat
Aroma tubuh
berbaur debu,
Pekat
Bersolek
ditepian senja
Demi jantung
yang harus tetap bekerja keras,
Juga perut yang
menanti makan, perut si wanita renta
Walau aku harus
menelan jakun dalam-dalam, mencukur jambang
Dia, terbaring
disudut riuh kemacetan dalam istana kardus kami
Dia, tersenyum
bibirnya menyambut sebungkus nasi dijinjing
Dia, menangis
hatinya melihat gincu mengganti kumis
Dia, wanita yang
merindukan putranya kembali
Dia, hanya demi
dia saja, demi wanita terkasih
Emak
Di rumah
Sbg, 6 Juni 2012
-esage-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar