Kamis, 15 November 2012

Aku Tahu Kau


Selamat malam, Bintang…
Hmmm…hah…
Nafasmu masih menyegarkan kerongkongan ku
Berapa lama kita tak saling pandang dalam temaram kota?
Sewindu?
Sejuta windu?
Ah, se-Entah windu sepertinya


Maaf,
Se-Entah windu yang sungguh sia-sia

Bagiku

Maaf,
Se-Entah windu yang menyakitkan

Bersembunyi dari pandanganmu
Membuat  ku kehabisan tempat berlari
Aku menjadi pecundang yang berlindung di kolong jembatan
Aku menjadi orang kalah yang berlindung di bawah kekuasaan
Aku menjadi orang lemah yang berlindung di cekungan ketiak Emak

Aku kembali malam ini
Bukan berarti aku berhasil keluar dari kepecundanganku
Kekalahanku
Kelemahanku
Karena ku masih

Aku menyerah!!
Jangan, jangan dulu kau tatap aku
Apalagi memaksaku menatap mata indahmu
Tidak!!

Pengakuan dosa yang ingin ku sampaikan
Se-Entah windu yang berlalu membuatku kaku
Kau memintaku setia
Ya aku setia
Terlalu setia yang ku lakukan
Se-Entah windu yang menyakitkan
dengan kesetiaan yang ku pikul sendirian
Bahkan aku masih bisa mengenalmu
di tengah milyaran bintang yang berserak jemu
Aku tahu kau
Aku tahu hingga tahi lalat samar yang kau sembunyikan
dibalik rambut halus di belakang lehermu
Aku masih mengenal sinarmu
diantara berjuta sinar yang sama gemintang

Aku tahu kau!!






-esage-
Bdg, 22 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar